“Demi
Tuhanmu,mereka tidak beriman hingga mereka berhukum kepadamu atas perkara yang
mereka persilisihkan,kemudian mereka tidak merasa berat menerima keputusanmudan
mereka menerima sepenuhnya.” (QS 04/Annisa:65)
ayat
di atas menunjukan bahwa iman sejati hanya bisa diraih oleh orang yang berserah
Diri dan sepenuhnya berhukum kepada Allah dan Rasul-Nya,baik dalam ucapan
maupun perbuatan dalam mengambil maupun meninggalkan,serta dalam mencintai
maupun membenci.Seorang mukmin harus tunduk,baik dalam hukum taklif maupun
taqdir.Hukum taklif adalah sebagai perintah dan larangan yang berkaitan dengan
usaha dan perbuatan hamba.Sementara taqdir (pengaturan) adalah ketentuan dan
keinginan Tuhan yang tidak bisa dielakan atu dirubah. Jadi jelas,hakikat iman
hanya bisa diraih melalui dua hal,yaitu mengerjakan perintah-Nya dan menerima
ketentuan-Nya.
Ketahuilah,bahwa
sesungguhnya manusia tidak dapat menerima sepenuhnya ketentuan Allah dengan
kemampunnya sendiri,akan tetapi dia membutuhkan pertolongan Allah .Syeikh Tajudin Ibnu’Athaillah mengemukakan
tujuh macam pertolongan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang Dia
kehendaki untuk menerima dan bersabar atas ketentua-Nya.
1.
Liputan
Cahaya Ilahi yang Menerangi Hati
Jika Allah
SWT hendak menguatkan hamba dalam menerima sesuatu yang Dia tetapkan atas
dirinya.Dia akan menyelimutinya dengan cahaya sifat-Nya.Dengan begitu,liputan
cahaya-Nya akan mendahuli datangnya ketentuan-Nya.Datangnya cahaya
menyingkapkan kepada sihamba betapa dekatnya Allah SWT,sehingga ia mengetahui
bahwa ketepan dan hukum berasal dari-Nya.Kesadaran bahwa segala hukum berasal
dari Tuhan menjadi penghibur baginya sekaligus membuatnya bisa sabar.Maka,hamba
itu pun menggantungkan diri kepada Allah,tiadk bersadar kepada
diri-Nya,sehingga ia kuat memikul semua beban.
Allah
SWT berfirman,”Dan bersabarlah terhadap hukum Tuhanmu.Maka Sesungguhnya kamu
berada dalam pengelihatan kami...”(QS.Ath-Thuur:48)
Artinya,hukum
dan ketetapan itu berasal dari Tuhanmu yang begitu baik.Jika ia berasal dari
Selain Dia,Niscahya engkau akan merasa berat.Misalnya seorang masuk kesebuah
rumah yang gelap.Tiba-tiba seseorang memukulnya.Ketika lampu dinyalakan,ia
melihat bahwa yang memukulnya adalah gurunya,ayahnya,atau atasannya.Setelah
mengetahui siapa yang memukulnya tentu ia akan bersabar atas apa yang
menimpanya.
2.
Terbukanya
Pintu Pemahaman
Ketahuilah,jika Allah SWT menetapkan
suatu hukum dan keputusan atas hamba-Nya,dan kemudian Dia membukan pintu
pemahaman tentangnya,berarti Dia hendak memikul hukum itu
untuknya.Sebab,Pemahaman tersebut akan membuka rahasia itu telah terbuka,tak
ada lagi yang membuat hamba resan dan ketakutan.Ia akan sepenuhnya bersandar
kepada Allah,dan dengan itulah maka Allah akan mencukupinya,sebagaiman
firman-Nya:
“Dan
barangsiapa bersandar (tawakkal) Kepada Allah maka Allah akan mencukupinya..”QS.Ath-Thalaq:3)
3. Sampainya Anugerah Sebelum Ujian
Untuk mengutkan hati para hamba yang akan
di Uji,terkadang Allah menurunkan terlebihdulu sebgai anugerah atas
mereka.Anugerah keNikmatan itu akan mengingatkannya kepada-Nya sehingga ia
lebih siap menerima hukum dan
ketetapan-Nya.Sebagaimana Dia telah menetapkan untuk hamba-Nya sesuatu yang
disukainya,ia juga mesti bersabar menghadapi sesuatu yang Dia sukai.Allah telah
berfirman:
”Dan
mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud),padahal kamu telah
menimpahkan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan
Badar),kamu berkata: Darimana datangnya (kekalahan) ini?”...” (QS.Ali
imran:165)
Allah
menghibur kaum mu’minin ketika mereka mengalami kekalahan dalam perang Uhud
dengan kemenangan yang pernah mereka dapatkan di perang Badar.Kemenangan itu
merupakan pemberian terdahulu,dan dengan mengingatkannya membuat mereka dapat
bersabar atas kekalahan yang baru mereka derita.
4. Kesadaran akan baiknya pilihan Allah
Kekuatan dalam menghadapi taqdir Allah
dapat juga diperoleh berkat adanya kesabaran bahwa pilihan Allah jauh lebih
baik.Sebab,Jika hamba telah menyadari baiknya pilihna Allah SWT untuknya akan
membeuat hatinya lebih tenang.Ia akan merasa yakin bahwa Allah tidak pernah
menghendaki hamba-Nya menderita,karena Dia Maha Penyanyang.
Diriwayatkan,suatu ketika Rasulullah
Saw,melihat seorang wanita bersama anaknya.Ia brsabda:
”Mungkinkan
ia melemparkan anaknya kedalam kobaran api?”Para sahabat ,menjawab,”Tentu saja tidak,wahai Rasulullah ,””Allah
lebih menyanyangi hamba-Nya yang beriman dari pada wanita itu kepada anaknya,”
Ujar Rasulullah.Hanya saja,Allah
SWT menakdirkan berbagai penderitaan untuk hamba-Nya demi karunia dan anugerah
yang akan datang sesudahnya.
Seandainya Allah SWT,membiarkan hamba
menjalani pilihan mereka sendiri,tentu mereka tidak akan mendapatkan
karunia-Nya dan tidak bisa masuk ke surga-Nya.
“Segala
puji bagi Allah atas pilihan-Nya yang baik.Allah berfirman,”Boleh jadi kalian
membenci suatu padahal ia bai bagi
kalian.Dan boleh jadi kalian menyenangi sesuatu padahal ia buruk bagi kalian.”(QS.Al-Baqarah:216)
Seorang ayah penyayang kadang-kadang
memebawakan tukang bekam untuk anaknya tnpa bermaksud menyakitinya.Dokter yang
baik akan mengobati pasiennya dengan memberikannya obat yang pahit.Sama seperti
seorang Ibu yang mencintai anaknya dengan melarang anaknya banyak makan karena
takut pencernaannya terganggu.Orang yang tidak diberi,dan kemudian mengetahui
bahwa hal itu merupakan bentuk kasih sayang kepadanya,sesungguhnya telah
mendapatkan peberian.Karena itu,Syekh Abu
al-Hasan Asy-Syadzili rahimahullah berkata:
”Ketahuilah,Allah
Swt,tidak memberimu bukan karena Dia pelit.Akan tetapi,Dia tidak memberimu
karena menyanyangimu.Jadipenahanan oleh Allah sejatingya merupakan
pemberian.Namun ,hanya orang yang shiddiq (benar) yang mengetahuinya.”
5. Pengetahuan Bahwa Allah Maha Melihat
Kesadaran hamba Allah Swt.mengetahui
ujian yang menimpanya akan membuatnya merasa ringan menghadapi ujian.Hal ini
seperti seseorang yang telah dicambuk 99 cambukan,Tak kali pun ia
merintih.Justru pada cambukan yang keseratus ia merintih.Ketika di tanya
kenapa,ia menjawab,”Orang yang menjadi sebab aku dicambuk melihatku ketika aku dicambu 99
kali.Kemudian ketika ia pergi aku merasa sakit.”
6. Tertampak Allah dengan Segala Keindahan-Nya
Bagi orang-orang tertentu,yang telah
tajam mata hatinya,keindahan Allah akan sengat tampak dalam pandangan
mereka.Hal itu membuat mereka mampu bersabar atas segala perbuatan-Nya.Sebab,jika
Allah SWT,tampak pada seorang hamba,tentu ia tidak akan merasakan beratnya
ujian.Ia dapat menahan beban ujian karena nikmat penampakan yang ia
rasakan.bahkan mungkin ia sama sekali tidak merasa sakit.
7. Pengetahuan Bahwa Sabar akan Mendatangkan
Rida Allah
Sabar menerima ketentuan Allah Akan
mendatangkan rida-Nya.Orang yang mengetahui hal ini dengan sesungguhnya akan
merasa rela memikul selaksa beban ujian.Mereka mengharapkan rida-Nya.Sama
seperti orang yang menahan pahitnya obat karena ingin sembuh.
Demikianlah tujuh macam pertolaongan
Allah yang akan dia limpahkan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya.siapa yang
menerimanya maka sungguh ia telah memperoleh nikmat yang sangat besar,berupa
terhujamnya kekuatan sabar dalam hatinya.Dn,cukuplah hal itu menjadi penyebab
kebahagiaannya,Wallahu’alamnbishshawab

0 komentar:
Posting Komentar